BIN Akui Sudah Mendeteksi Potensi Teror ISIS Sejak November 2015

BIN Akui Sudah Mendeteksi Potensi Teror ISIS Sejak November 2015





http://2016masakini.blogspot.co.id/ - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengatakan, sejak awal BIN telah memberikan sinyalemen kepada Presiden Joko Widodo dan aparat keamanan akan adanya aksi serangan yang dilakukan teroris.
Namun, deteksi yang dilakukan BIN belum dapat memprediksi kapan serangan akan dilakukan.
"Karena serangan teroris tidak mengenal ruang, waktu dan sasaran. Sehingga sulit untuk mendeteksinya," kata Sutiyoso saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (15/1/2016).
Sutiyoso menuturkan, sinyal potensi aksi teror itu telah diberikan sejak November 2015 lalu. Saat itu, BIN menyebutkan jika ratusan alumni Negara Islam di Iraq dan Suriah (dikenal dengan sebutan ISIS) kembali ke Tanah Air.
Selain itu, kata dia, terdapat 423 mantan narapidana kasus terorisme yang telah dibebaskan. BIN, kata dia, juga mendeteksi adanya pelatihan-pelatihan oleh kelompok radikal.
"Mereka yang kembali ke Tanah Air ini kan menyebar ke berbagai daerah. Dan kita juga sudah informasikan ke BINDA (BIN daerah) mengenai hal tersebut," ujarnya.
Menurut dia, dari hasil monitoring yang dilakukan, sempat diketahui jika akan terjadi kemungkinan aksi serangan teroris pada 9 Januari 2016. Namun, aksi tersebut tidak terjadi.
"Tapi akhirnya ya itu tadi, serangan teroris tidak mengenal ruan dan waktu. Dan kesulitan ini juga dialami oleh negara-negara lain seperti AS, Thailand, Turki dan Perancis," ujar Sutiyoso.
"Di sana bahkan obyek vital sudah dijaga ketat tapi ternyata aksi teroris dilakukan di tempat konser," kata dia.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar